Epistemologi dan Prognosis Penyakit Autoinflamasi

Penyakit autoimun mungkin sudah sering kita dengar. Bagaimana dengan penyakit autoinflamasi? Banyak dari kita yang belum kenal dengan penyakit ini. Bahkan terkadang kita terkejut bahwa ada penyakit semacam itu yang dapat menyerang manusia. Bagaimana dan Apa autoinflamasi itu?


Epistemologi
Penyakit ini sebenarnya adalah fase awal dari autoimun. Kata inflamasi berarti radang, kasus radang berkepanjangan biasanya akan memicu munculnya penyakit autoimun. Dasarnya kedua penyakit ini sama saja. Kita memang harus berjaga-jaga dari penyakit autoimun, walaupun terkadang penyakit ini bersifat genetik.

Radang yang tidak diobati lama-lama akan membuat sistem imun kita menjadi terbiasa akan radang tersebut. Hal itu akan berdampak buruk pada sistem imun kita karena mereka akan mulai menyerang sistem imun karena dianggap penyebab radang. Biasanya radang yang terjadi pada penyakit ini menyerang organ penting tubuh.

Prognosis bagi Penderita
Bagi seorang penderita autoimun ada beberapa prognosis yang memang bisa terjadi. Tentu pertama dalam menjalani pengobatan dan terapi sesuai dengan ketentuan dunia medis. Sedangkan kedua adalah kemungkinan terburuk yakni penyakit tersebut terus merambat dan bertambah parah karena tidak diobati.

Sebagian besar dari penderita autoimun terkadang menganggap remeh penyakit ini dan bahkan tidak membawanya ke dokter. Hal itu dikarenakan penyakit yang menyerangnya adalah radang sedangkan radang di Indonesia seringkali hanya dianggap masuk angin belaka. Biasanya penyakit ini malah dibawa ke dokter setelah sudah menjalar ke banyak organ dalam tubuh.

Adapun pengobatan yang dapat ditempuh oleh penderita autoimun, sebagian besar merupakan terapi obat saja. Untuk prosedur bedah biasanya dilakukan setelah penyakit tersebut menyerang bagian penting dan merusaknya. Terapi yang bisa dijalani oleh pasien adalah:

1. Pemberian Kortikosteroid
Obat ini berguna untuk menjaga fungsi organ dan juga menghambat perkembangan penyakit secara sistemik. Kortikosteroid atau kita lebih dikenal dengan nama dexamethasone adalah salah satu pilihan obat yang akan diberikan kepada pasien.

2. Injeksi Aspirin 
Injeksi aspirin bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri yang diderita oleh pasien. Seperti yang kita tahu penyakit autoimun akan menimbulkan efek nyeri yang cukup parah. Maka dari itu dibutuhkan pereda rasa sakit.

3. Injeksi Insulin
Injeksi insulin seperti yang diberikan kepada penderita diabetes tipe 1, memang diperlukan untuk penderita autoimun sebab penyakit ini biasanya juga berpengaruh pada produksi hormon.

4. Pemberian Penurun Panas
Pemberian penurun panas hanya dapat dilakukan oleh dokter (pada kasus ini) Hal tersebut dikarenakan , penyakit autoimun tidak selalu menimbulkan efek panas. Alangkah baiknya bila kita menyerahkan urusan medis kepada dokter yang lebih ahli dalam bidangnya.

Kini kita sudah mengerti tentang penyakit autoinflamasi, sebenarnya penyakit ini hanya awal mula dari terjadinya autoimun. Menjaga kesehatan dan berpola hidup sehat adalah salah satu jalan yang bisa kita lakukan untuk mencegah munculnya penyakit ini.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda